Setelah beberapa kali dicadangkan dalam sejumlah laga, Ferry Rotinsulu akhirnya mendapat kesempatan menjadi kiper utama menjaga gawang Indonesia dalam dua laga Pra Piala Dunia 2014 melawan Turkmenistan Juli lalu. Diperkirakan, Ferry akan kembali dipercaya menjadi kiper utama saat Indonesia bertandang ke Iran 2 September mendatang.
Ferry sendiri awalnya tidak menyangka jika dirinya dipercaya menjadi kiper utama timnas Merah Putih. Dengan kesempatan emas ini, ia pun berjanji akan menebus kepercayaan pelatih dengan tampil sebaik-baiknya saat membela Merah Putih.
"Ke depan saya hanya berusaha menebus kepercayaan yang telah diberikan oleh pelatih dengan tampil sebaik-baiknya," kata Ferry.
Sayang, saat Ferry tampil di depan publik sendiri gawangnya sudah kebobolan tiga kali saat menjamu Turkmenistan akhir bulan lalu. Namun, ia akan berusaha menghapus pengalaman pahit tersebut.
"Yang jelas, saya tidak memandang jumlah kebobolan, tapi yang pasti, kami berhasil lolos ke fase grup," ujar dia.
"Saya juga salut kepada teman-teman dan pelatih, meski latihan hanya 2 minggu tapi bisa mengalahkan Turkmenistan," tambah Ferry.
Mengenai lawannya di putaran tiga nanti, Ferry berpandangan baik Iran, Bahrain dan Qatar tidak bisa dianggap remeh. Sebab, mereka dikenal sebagai raksasa sepakbola Asia. Meski demikian, Ferry optimistis skuad Merah Putih mampu melewati fase grup.
"Iran, Qatar dan Bahrain dikenal sebagai tim kuat. Tidak bisa dianggap remeh terhadap kekuatan mereka. Tapi semua pemain optimistis dapat menaklukkan mereka asalkan kami jangan juga terlalu percaya diri. Yang jelas, kami akan berusaha memberikan yang terbaik," ujar Ferry.
Latihan di Ramadan
Para pemain timnas akan kembali menjalani latihan untuk persiapan menghadapi Iran, Bahrain dan Qatar. Latihan akan dipusatkan di Cilegon, Banten.
Meski latihan di bulan Ramadan, bagi Ferry hal itu tidak menjadi masalah. "Latihan di bulan puasa bukan di tahun ini saja. Pada persiapan Piala AFF tahun lalu juga saat bulan puasa. Jadi saya rasa, para pemain sudah terbiasa," ujarnya.
Apakah menjalani latihan di bulan puasa terasa berat dibanding jika digelar di bulan lainnya? "Jelas beda lah latihan di bulan Ramadahan. jadi nggak usah dijawab," ujarnya tertawa.
"Tapi sebagai pemain, kami menerima dan ikut saja seluruh instruksi pelatih. Baik program latihan yang diberikan maupun tempat di mana latihannya digelar," tandas Ferry.